Selamatkan partai lewat Jokowi

Buat Lagi : Selamatkan partai lewat Jokowi - Dengan tulisan tangan, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputeri akhirnya merestui Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Joko Widodo maju sebagai calon presiden. Megawati luluh lantaran ditekan banyak pihak, termasuk Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sidarto Danusubroto, sesepuh PDIP pernah menjadi ajudan Presiden Soekarno.

Tulisan tangan Megawati itu seolah ingin menunjukkan kepada publik jika dukungan terhadap Jokowi, sapaan Joko Widodo, bulat dan tidak perlu diperdebatkan di kalangan internal partai. Apalagi hasil kongres tahun lalu memberi wewenang kepada Mega buat menentukan calon presiden dari partai berlambang banteng bermoncong putih itu. 

Sejak menjabat gubernur Jakarta, popularitas Jokowi semakin meningkat. Bahkan, dalam banyak survei, mantan wali kota Solo ini mengalahkan Prabowo Subianto, pesaing terberatnya dalam meraih kursi RI-1. Sebelum nama Jokowi melejit, Prabowo menjadi salah satu calon presiden paling dijagokan. 

Paling tidak, 16 lembaga survei menempatkan Jokowi sebagai calon presiden memiliki tingkat keterpilihan paling tinggi, yakni 22,97 persen. Disusul Prabowo (19,01 persen), Aburizal Bakrie (12,09 persen), dan Wiranto (7,28 persen). Padahal jika PDIP tidak mencalonkan Jokowi, Prabowo Subianto cenderung diuntungkan. 

Pengamat komunikasi Ade Armando menilai langkah Megawati menulis tangan instruksinya untuk mengamankan suara sekaligus memenangkan Jokowi menandakan keputuan itu secara internal sudah final. "Kita tahu semua PDIP itu tersentralisasi. Peristiwa pentingnya adalah ketika lembaga survei merilis hasilnya menunjukkan PDI Perjuangan hanya sampai 16 persen," katanya kepada merdeka.com.

Megawati, kata Ade, memilih menyelamatkan partai di tengah melonjaknya Gerindra dan Prabowo. Selain itu, dia ingin menunjukkan PDIP solid. 

Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo menegaskan pencalonan Jokowi sebagai presiden adalah hak Megawati sesuai amanat kongres dan rapat kerja nasional partai. Persoalan calon presiden dan calon wakil presiden adalah persoalan rekam jejak, kepemimpinan ideologis, dan kemampuan manajerial di dalam menjalankan pemerintahan negara, ujarnya beberapa waktu lalu.

Silahkan baca artikel di atas "Selamatkan partai lewat Jokowi" dan cermati.
NB: Jokowi tidak akan bisa menyelamatkan partai, dan partai demokrasi indonesia perjuangan (PDIP) besar bukan jokowi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar